Pengertian dan Sintaks Model Pembelajaran Quick On The Draw

Model pembelajaran quick on the draw merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan aktivitas dan kerja sama tim yang cepat dalam mencari, menjawab maupun melaporkan informasi dengan suasana permainan. Model quick on the draw ini pertama kali diperkenalkan oleh Paull Ginnis pada tahun 2008.

 Model Pembelajaran Quick On The Draw

Diharapkan dengan adanya model quick on draw ini para siswa dapat membentuk suatu kelompok kecil yang nantinya akan saling bekerja sama. Mereka secara kooperatif bekerja sama yang bertujuan untuk menjadi kelompok pertama yang dapat menyelesaikan satu set pertanyaan. Kegiatan belajar dengan model quick on the draw akan membantu para siswa dalam membiasakan diri pada sumber bukan hanya pada guru. Model pembelajaran ini juga sangat bagus untuk diterapkan karena karakteristik para siswa yang cenderung tidak dapat duduk diam lebih dari beberapa menit.

Langkah-Langkah (Sintaks) Model Pembelajaran Quick On The Draw



Model pembelajaran quick on the draw dirancang agar siswa melakukan aktivitas berpikir, mandiri, saling bekerja sama serta agar menimbulkan kecerdasan emosional tetapi tetap merasa gembira. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam model pembelajaran ini berupa kerja kelompok, menulis, membaca, melihat, berbicara, mendengarkan, dan juga bergerak.

Masing-masing kelompok nantinya akan saling bersaing dalam menyelesaikan tumpukan-tumpukan kartu kerja yang diberikan guru. Setiap siswa dituntut untuk saling bekerja sama dengan anggota kelompoknya untuk menyelesaikan kartu kerja secara bertahap. Kartu kerja kedua baru akan diberikan jika mereka berhasil mengerjakan kartu kerja pertama dengan benar. Jika yang dikerjakan belum benar maka siswa harus memeriksa kembali dan mengerjakannya sampai benar. Begitu seterusnya hingga semua kartu kerja dapat terselesaikan. Isi dari kartu kerja tersebut tidak hanya berisi soal latihan saja. Di dalamnya juga terdapat permasalahan yang akan mengarahkan siswa menemukan konsep baru yang terstruktur.

Dengan adanya model pembelajaran quick on the draw akan melatih para siswa mengecek setiap tahap sampai benar sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya. Dalam menerapkan model pembelajaran ini ada beberapa langkah yang dapat dilakukan.

Pertama, sebelum memulai kegiatan guru akan memberikan penjelasan mengenai tujuan dan aturan pembelajaran kepada siswa. Lalu guru juga akan mengingatkan mengenai materi sebelumnya serta memberikan motivasi dengan mengenalkan kosep dasar dalam kehidupn sehari-hari. Langkah yang kedua adalah masuk ke kegiatan intinya. Dimana guru akan membagi siswanya ke dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang. Kemudian tiap kelompok diminta untuk menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan saat mengerjakan kartu kerja. Setelah itu guru akan menaruh tumpukan kartu kerja di meja dan akan memberikan aba-aba mulai, perwakilan kelompok bergegas untuk mengambil kartu kerja yang pertama lalu mengerjakannya secara berkelompok. Jawaban nantinya akan diperiksa oleh guru, jika benar akan mengerjakan kartu selanjutnya namun jika belum benar siswa diminta mengerjakannya kembali. Kelompok pertama yang dapat mengerjakan semua tumpukan kartu kerja dinyatakan kerja dan hasilnya akan dipresentasikan di depan kelas. Di akhir kegiatan guru akan membimbing siswanya untuk menyimpulkan materi lalu siswa akan diberikan waktu untuk beristirahat seusai pembelajaran selesai.

Simak Juga Pengertian dan Langkah Model Pembelajaran Osborn

Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Quick On The Draw

Kelebihan model pembelajaran quick on the draw menurut Ginnis dapat mendorong siswa untuk bekerja sama dengan kelompoknya masing-masing. Siswa akan menjadi tahu dalam mengerjakan sesuatu secara berkelompok pembagian tugas akan lebih produktif daripada menduplikasi. Kegiatan ini juga akan memberikan pengalaman kepada siswa dengan macam-macam keterampilan.

Para siswa juga akan menjadi terbiasa untuk belajar pada sumber bukan hanya pada guru. Model ini cocok diterapkan untuk siswa yang memiliki karakter tidak dapat duduk diam. Sedangkan kelemahan model quick on the draw yaitu siswa akan cenderung ribut sehingga pengelolaan kelas menjadi kurang baik. Selain itu guru juga akan mengalami kesulitan dalam memantau semua aktivitas siswanya.

0 comments:

Posting Komentar