CTL merupakan akronim dari contextual teaching learning, dalam bahasa Indonesia kita mengenalnya sebagai pembelajaran kontekstual. Model Pembelajaran CTL ini memberikan pemahaman kepada guru bahwa terkadang siswa dalam mempelajari materi hanya sekedar mempelajari karena materi tersebut diajarkan atau karena materi tersebut ada pada daftar yang harus dipelajari.
Rasa - rasanya siswa belum memahami betul alasan secara konkret mengapa mereka mempelajari materi-materi tersebut. Hal ini bisa diindikasikan karena siswa tidak mengetahui apa sebenarnya manfaat atau tepatnya kapan materi tersebut digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mayoritas siswa hanya mengetahui bahwa materi tersebut merupakan syarat untuk lulus dan naik pada tingkat kelas selanjutnya.
CTL mengajak guru untuk dapat menghadirkan kebermanfaatan teori yang diajarkan kepada siswa. Guru harus dapat menarik pemahaman siswa bahwa materi yang saat ini mereka pelajari, akan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan. CTL menawarkan sebuah model pembelajaran dimana guru membuat desain sebuah kegiatan agar siswa dapat langsung mengetahui manfaat materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata. Hal ini akan mendorong kemampuan berpikir siswa menghubungkan antara pengetahuan yang mereka miliki dengan kebutuhan dunia riil.
Dengan pemahaman CTL yang demikian, maka desain pembelajarannya tidak akan selalu di kelas saja. Guru dapat membawa siswa dalam kodisi riiil dimana ilmu pengetahuan yang dimiliki dapat langsung diaplikasikan sehingga mereka tahu secara langsung kebermanfaatan ilmu yang mereka pelajari.
Dalam pembelajaran CTL, setidaknya desain pembelajaran yang dibuat akan menyinggung tentang:
- Mengaitkan.
- Mengalami.
- Menerapkan.
- Kerjasama.
- Mentransfer.
Kelima hal di atas sesuai dengan desain pembelajaran kurikulum 2013 yang meliputi mengamati, menanya, menyajikan, menalar dan mencoba. Dari hal tersebut nampak bahwa CTL adalah model pembelajaran yang mengajak siswa untuk berpikir secara kritis.
Sedangkan untuk langkah-langkah penerapan model CTL adalah sebagai berikut:
Langkah - Langkah Model Pembelajaran CTL
1. Kegiatan awal.- Guru mempersiapkan seluruh sarana dan prasarana pembelajaran yang akan dijalankan.
- Guru memberikan apersepsi kepada siswa sebagai sebuah bentuk penggalian pemahaman awal bagi para siswa. Kegiatan apersepsi ini juga berfungsi untuk sedikit mengarahkan atau memperkenalkan siswa kepada materi yang akan dipelajari.
- Guru selanjutnya menjelaskan tujuan pembelajaran sebagai gambaran kepada siswa terkait output atau capaian akhir yang ingin dituju dari pembelajaran hari ini.
- Jika nanti akan digunakan kelompok belajar, maka guru dapat menyusun kelompok pada kegiatan awal ini.
- Guru setelah memberikan arahan atau garis besar tentangf materi yang akan diajarkan, selanjutnya memberikan permasalahan yang akan dibahas bersama berkaitan dengan tema pembelajaran hari ini.
- Siswa berupaya melalui diskusi atau tanya jawab memberikan sumbangan pemikiran tentang kasus atau permasalahan yang sedang dibahas.
- Siswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan secara lisan bagaimana pendapat yang siswa miliki.
- Dari beberapa jawaban atau pendapat siswa, guru selanjutnya memberikan penyelesaian permasalahan yang cocok. Pembehasan ini tentunya berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan siswa. Sehingga siswa benar-benar mengetahui bahwa pendapatnya yang tadi disampaikan apakah sudah tepat atau belum.
- Guru dan siswa memberikan jawaban paling final dari keseluruhan proses pemecahan permasalahan yang telah dijalankan.
Simak Juga Langkah - Langkah Model Pembelajaran Artikulasi
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa kegiatan dalam Model pembelaaran CTL dapat berupa melakukan simulasi, melakukan sosialisasi, life in, observasi serta pemecahan sebuah permasalahan dengan menerapkan ilmu pengetahuan yang sudah didapat.
0 comments:
Posting Komentar