Model pembelajaran open ended merupakan suatu model pembelajaran dimana pada prosesnya dimulai dengan memberikan suatu masalah kepada peserta didik. Masalah yang diberikan memiliki lebih dari satu jawaban yang benar. Masalah yang memiliki banyak jawaban tersebutlah disebut dengan problem open ended atau masalah yang tidak lengkap (masalah terbuka).
Sebenarnya model pembelajaran ini sudah lama ditemukan oleh Polya pada tahun 40an. Lalu mulai dikembangkan kembali sejak tahun 80an hingga sekarang ini. Tujuan adanya pembelajaran open ended yaitu digunakan untuk membantu siswa mengembangkan pola pikirnya dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Diharapkan dengan penggunaan model pembelajaran ini siswa tidak hanya mendapatkan jawaban dari suatu permasalahan tetapi juga menekankan pada cara atau strategi dalam menemukan jawaban tersebut.
Berbagai cara dan jawaban yang banyak akan merangsang potensi intelektual seorang siswa. Contoh dari penerapan ini adalah ketika siswa diminta untuk melakukan pengembangan suatu cara ataupun pendekatan yang berbeda untuk menjawab permasalahan yang diberikan.
Sebelum menerapkan model pembelajaran open ended kepada peserta didik ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru. Pertama, yang harus diperhatikan adalah masalah yang akan diberikan tersebut berharga dan kaya akan konsep-konsep matematika atau tidak. Karena penggunaan masalah open ended harus mampu mendorong siswa agar berfikir dari berbagai sudut pandang yang berbeda.
Kedua, masalah yang diberikan haruslah cocok dengan peserta didik. Karena setelah menyelesaikan permasalah siswa harus menerapkan pengetahuan mereka. Jika dirasa masalah yang diberikan jauh dari kemampuan siswa maka masalah tersebut harus diganti. Ketiga, masalah yang diberikan harus dapat mendorong siswa untuk berpikir tingkat tinggi.
Hal yang Harus di Pertimbangkan dalam Model Pembelajaran Open Ended
Jika masalah yang akan diberikan telah sesuai dengan kriteria maka sangat perlu memperhatikan 5 hal berikut ini sebelum model pembelajaran open ended diterapkan, selengkapnya silahkan simak berikut ini :
1. Menuliskan respon siswa. Dari model pembelajaran ini diharapkan siswa mampu merespon suatu masalah dengan berbagai cara. Untuk itu guru harus membuat sebuah daftar antisipasi respon-respon siswa. Hal ini dikarenakan siswa memiliki kemampuan yang terbatas dalam mengekspresikan ide atau gagasannya. Ada sebagian siswa yang mampu menjelaskan idenya ada juga yang tidak. Jadi dengan daftar antisipasi respon guru dapat membantu siswanya dalam memecahkan masalah.
2. Tujuan masalah yang jelas. Guru harus paham terhadap fungsi masalah itu sendiri. Masalah dalam model open ended sangat efektif digunakan untuk pengenalan konsep-konsep baru. Selain itu bisa juga untuk dijadikan rangkuman terhadap kegiatan belajar siswa.
3. Penyajian masalah yang menarik. Guru harus memberikan suatu permasalahan yang dapat meningkatkan intelektual siswa. Karena model pembelajaran ini membutuhkan waktu yang cukup untuk siswa berpikir dan mempertimbangkan maka masalah tersebut haruslah disajikan dengan semenarik mungkin.
4. Melengkapi prinsip terhadap formulasi permasalahan. Masalah yang diberikan harus diekspresikan sedemikan rupa agar siswa lebih memahami masalah tersebut dengan mudah.
5. Waktu yang cukup. Guru juga harus memberikan pengertian kepada siswanya dengan memberikan waktu yang cukup. Sehingga siswa memiliki waktu yang cukup untuk menyelesaikan masalah yang diberikan.
Langkah - Langkah Model Pembelajaran Open Ended
Kegiatan Awal
- Guru Memberikan apersepsi dengan melakukan tanya jawab terkait pengetahuan prasarat dan keterampilan siswa.
- Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan memberi informasi tentang materi yang akan pelajari dan informasi kegunaan materi tersebut.
Kegiatan Inti
- Guru memberi masalah open ended yang relevan dengan materi yang diajarkan sehingga siswa mampu untuk memahaminya dan dapat menemukan pendekatan dalam penyelesaiannya.
- Mengeksplorasi masalah
- Melakukan perekaman terhadap respon siswa
- Guru melakukan pencatatan setiap respon siswanya
- Meringkas pembahasan yang telah dipelajari.
Kegiatan Akhir
- Guru meluruskan atau membenarkan misskonsepsi yang terjadi selama pembelajaran (jika ada).
- Guru memberikan perluasan tentang wawasan terkait konsep yang telah didiskusikan kepada siswanya.
- Guru memberikan pekerjaan rumah (PR) berupa tugas atau soal-soal kepada siswa.
- Guru memberikan informasi materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
Simak Juga Cara Penerapan Model Pembelajaran Quick On The Draw
Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Open Ended
Dalam penerapan model pembelajaran open ended, guru akan memberikan masalah kepada siswanya dengan jawaban yang bisa didapatkan dari berbagai cara. Kelebihan dari model ini yang pertama yaitu siswa dapat berpartisipasi lebih aktif dalam proses belajar. Siswa juga mempunyai kesempatan yang sama untuk mengekspresikan pendapat mereka. Selain itu siswa juga akan bertambah pengalamannya dalam penyelesaian suatu masalah.Namun model pembelajaran ini memiliki beberapa kelemahan, diantaranya adalah kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam mengemukakan masalah yang dapat dipahami oleh siswa. Selain itu siswa dengan kemampuan tinggi cenderung merasa ragu dengan jawaban yang mereka punya.
0 comments:
Posting Komentar