Memahami Model Pembelajaran Quantum Teaching And Learning

Model pembelajaran quantum teaching and learning adalah suatu model dalam proses pembelajaran yang dapat mempertajam pemahaman peserta didiknya serta menjadikan proses belajar tersebut lebih bermanfaat dan menyenangkan. Ada perbedaan antara model quantum teaching dengan model quantum learning.

Model pembelajaran quantum teaching and learning

Model quantum teaching diperuntukkan bagi guru yang mengajar di kelas. Merencanakan strategi pembelajaran serta menerapkan konsep TANDUR yaitu Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan. Sedangkan untuk quantum learning diperuntukkan utuk peserta didik baik siswa ataupun masyarakat umum agar dapat menyerap ilmu dengan cepat dan dengan cara yang menyenangkan.

Sekarang ini banyak sekali upaya yang dapat dilakukan oleh para guru dalam membuat strategi baru agar pelajaran yang diberikannya lebih menyenangkan. Siswa pasti akan lebih suka terhadap pelajaran yang tidak hanya mengharuskannya untuk menghapal semua teori. Guru juga harus mendorong siswanya agar lebih aktif dalam menyampaikan ide atau gagasannya.

Tokoh yang berperan penting pada model pembelajaran quantum teaching and learning adalah Bobbi DePorter. Pada awalnya ia merupakan ibu rumah tangga yang merintis bisnis properti dan keuangan. Namun setelah bisnisnya bangkrut ia akhirnya mencoba bergelut dalam bidang pembelajaran. pada tahun 1982 Bobbi DePorter mengembangkan gagasannya mengenai model Quantum di SuperCamp. Awalnya model Quantum dikembangkan bertujuan untuk membantu meningkatkan keberhasilan dan karir para remaja tetapi seiring waktu model ini juga digunakan pada orang tua siswa.

Menurut DePorter model Quantum learning mencakup aspek penting dari Neuro Linguistic Programming. Maksudnya adalah membangun mental penggunanya agar membuang kebiasaan lama dan juga keyakinan yang membuat kegagalan, rasa pesimis serta tidak percaya diri. Lalu menggantinya dengan program baru dengan mengoptimalkan fungsi dari otak sehingga dapat berpikir positif.

Langkah Langkah Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching and Learning

Untuk menerapkan model pembelajaran quantum teaching and learning ada beberapa teknik yang bisa digunakan.



Teknik pertama yaitu AMBAK (Apa yang dipelajari Manfaat Bagiku) yang menekankan pada perasaan siswa agar mereka menyadari bahwa yang dipelajari adalah hal yang bermanfaat. Ada juga teknik TANDUR (Tumbuhkan, Alam, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan).

Guru harus menumbuhkan minat siswa dan memberikan penjelasan mengenai pelajaran yang akan diberikan. Lalu seorang guru juga harus bisa menghadirkan suasana alamiah dengan tidak membedakan siswa satu dengan yang lainnya.

Namai, maksudnya adalah guru harus membuat sesuatu yang sulit dalam pembelajaran menjadi mudah dimengerti oleh siswanya. Bisa dilakukan dengan membuat kata-kata kunci untuk menggantikan sesuatu yang sulit tersebut.

Guru juga harus tanggap memberikan kesempatan pada siswa untuk menunjukkan karyanya. Ulangi materinya dengan efektif dan jika berhasil dan siswa dapat meraih prestasi harus diberi apresiasi.

 Simak Juga Cara Penerapan Model Pembelajaran POE

Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Quantum Teaching And Learning

Kelebihan dari penerapan model pembelajaran quantum teaching and learning yaitu berpusat pada apa yang masuk akal bagi para siswa serta menumbuhkan antusiasme atau semangat para siswa. Selain itu model quantum juga dapat menumbuhkan kerjasama yang baik dengan pembelajaran yang menyenangkan. Guru juga dipermudah untuk menyampaikan gagasan - gagasan yang dapat dipahami siswanya. Dengan adanya model quantum juga dapat membentuk sikap dan perilaku siswa menjadi lebih percaya diri sehingga siswa dapat dengan bebas mengekspresikan gagasannya.

Kelebihan lainnya dari penerapan model pembelajaran ini yaitu dapat menumbuhkan idealisme, semangat dan cinta mengajar. Namun model pembelajaran quantum juga mempunyai kelemahan yaitu harus melakukan persiapan yang matang baik bagi guru maupun lingkungan yang mendukung. Selain itu model ini membutuhkan fasilitas yang memadai serta kurang dapat untuk mengontrol para siswa.

0 comments:

Posting Komentar