Memahami Makna Pendidikan Karakter Dengan Benar

Makna pendidikan karakter yaitu merupakan suatu bentuk kegiatan yang di dalamnya terdapat suatu tindakan mendidik yang diperuntukkan bagi generasi selanjutnya. karakter adalah aspek yang sangat penting bagi kesuksesan manusia di masa mendatang. Karena karakter yang kuat dapat membentuk mental yang kuat pula.

contoh penerapan pendidikan karakter dalam sekolah

Pengertian Pendidikan Karakter

Menurut Lickona, pendidikan karakter merupakan segala usaha yang dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. Menurutnya karakter berkaitan dengan konsep moral, sikap moral dan perilaku moral.

Menurut Suyatno pendidikan karakter sendiri merupakan cara berpikir dan perilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dalam lingkungan keluarga, masyarakat, maupun negara.

Sedangkan menurut Kertajaya karakter merupakan ciri khas yang dimiliki oleh benda atau individu. Pendidikan karakter sangat berpengaruh dalam menghadapi krisis moral.

Krisis moral tersebut seperti pergaulan bebas, kekerasan terhadap anak-anak, pencurian, penyalahgunaan obat-obatan dan masalah sosial lainnya. Dengan kata lain ada pengaruh simultan antara perkembangan teknologi dengan konsep seseorang dalam memandang suatu etika.

Pilar Pilar Pendidikan Karakter

Makna pendidikan karakter didasarkan pada 6 nilai etis dimana setiap orang dapat menyetujui nilai-nilai yang tidak mengandung religius, politis atau budaya. Berikut adalah 6 pilar pendidikan karakter:
  1. Trustworthiness atau Kepercayaan. Maksud dari nilai kepercayaan adalah bersikap jujur, tidak menipu, menjiplak ataupun mencuri. Berani melakukan hal-hal yang benar dan membangung reputasi yang baik.
  2. Respect atau Toleransi. Harus bersikap toleran terhadap perbedaan dengan menggunakan bahasa yang sopan santun. Ketika berkomunikasi harus mempertimbangkan perasaan orang lain. Tidak mengancam, memukul ataupun menyakiti orang lain.
  3. Responsibility atau Tanggungjawab. Lakukan yang terbaik dengan mengontrol diri, disiplin dan berpikir sebelum bertindak. Segala sesuatunya harus dipertimbangkan terlebih dahulu dan berani bertanggungjawab atas pilihan tersebut.
  4. Fairness atau Keadilan. Tidak boleh mengambil keuntungan dari orang lain. Ambil seperlunya dan saling berbagi.
  5. Caring atau Peduli. Bersikap penuh kasih sayang dengan menunjukkan rasa peduli kepada orang lain.
  6. Citizenship atau Kewarganegaraan. Saling bekerja sama untuk membangun masyarakat yang lebih baik dengan saling menghormati dan mentaati hukum yang berlaku.


Tujuan Pendidikan Karakter

Makna pendidikan karakter pada dasarnya bertujuan untuk membentuk suatu bangsa yang tangguh, kompetitif, memiliki akhlak mulia, bermoral, toleransi, gotong royong, patriotik, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dijiwai oleh iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pendidikan karakter berfungsi untuk mengembangkan potensi dasar agar berpikiran baik, berhati baik serta berperilaku baik. Dengan adanya pendidikan karakter dapat meningkatkan peradaban bangsa yang multikultur dan kompetitif dalam pergaulan dunia. Pendidikan karakter ini dapat dilakukan melalui berbagai media mencakup keluarga, pendidikan, masyarakat, pemerintah, dunia bisnis serta media massa.

Simak Juga Pengertian Motivasi Belajar Menurut Para Ahli

Penerapan Pendidikan Karakter

Makna pendidikan karakter dapat diterapkan dengan menggunakan berbagai strategi pengintegrasian. Strategi yang dapat dilakukan adalah pengintegrasian di dalam kehidupan sehari-hari.

Ada beberapa cara untuk menjalankan strategi tersebut. Pertama, kegiatan yang dilakukan untuk memberikan contoh atau teladan yang dapat dilakukan oleh guru, kepala sekolah atau staf administrasi yang dapat dijadikan contoh bagi peserta didik.

Kedua, melakukan kegiatan yang dilakukan secara spontan. Ketiga, berupa teguran yang dilakukan oleh guru kepada peserta didiknya ketika melakukan perilaku yang buruk sehingga dapat mengingatkan mereka agar mengamalkan nilai-nilai yang baik.

Keempat, menyediakan sarana fisik di sekolah seperti penyediaan tempat sampah, jam dinding atau berupa aturan tata tertib. Kelima, melakukan kegiatan rutin misalnya dengan berbaris saat masuk ruang kelas, berdoa, mengucapkan salam atau dengan membersihkan kelas.

0 comments:

Posting Komentar