SINTAKS MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN YANG EFEKTIF UNTUK PBM

Bermain peran atau role playing merupakan salah satu Model pembelajaran aktif yang berbeda dengan yang lainnya. Role playing diarahkan pada upaya pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan hubungan antar manusia terutama yang dapat ditemukan dalam kehidupan siswa. Hal ini sangat cocok dengan karakter mata pelajaran IPS yang banyak mempelajari keadaan perekonomian kehidupan sehari-hari.

Model pembelajaran bermain peran

Pengalaman belajar yang diperoleh dari metode ini meliputi kerjasama antar siswa, kemampuan komunikasi yang diasah melalui pemainan skenario, serta menginterpretasi suatu kejadian. Melalui Model pembelajaran bermain peran, siswa mencoba mengeksplorasi hubungan-hubungan yang timbul antar manusia satu dengan yang lainnya melalui adegan atau memperagakan dan pada tahap berikutnya didiskusikan, sehingga secara bersama-sama para siswa mampu mengeksplorasikan apa yang mereka rasakan, sikap, nilai dan tentunya berbagai ide atau strategi pemecahan masalah.

Penggunaan Model bermain peran (role playing) bertujuan untuk membantu meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal bagi siswa dengan bermain peran secara sederhana. Dalam permainan peran, pemeran maupun tokoh disesuaikan dengan usia anak dan permasalahannya. Melalui metode role playing, siswa akan tertarik, senang dan bersemangat mengerjakan soal yang diberikan karena dapat menyerap konsep pembelajaran dengan mudah.

Dalam metode role playing ini beberapa siswa memainkan peran atau tokoh seperti pada soal yang diberikan, kemudian siswa yang lain mengidentifikasi informasi yang diberikan dari soal tersebut seperti apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan.

Setelah itu siswa mendiskusikan soal tersebut beserta penyelesaiannya, kemudian salah satu siswa menuliskan jawaban yang diperoleh di papan tulis dan dibahas bersama-sama.

Dengan menggunakan metode bermain peran diharapkan kemampuan pemahaman dapat dimiliki siswa. Karena dengan metode bermain peran dapat mengarahkan siswa lebih merasakan secara langsung berproses nyata seperti dalam kehidupan sehari-hari misalnya banyaknya macam-macam kebutuhan yang harus dipenuhi, banyaknya cara pemenuhan kebutuhan, banyaknya kegiatan ekonomi dan lain-lain. Dalam hal ini, guru berperan sebagai fasilitator.

Langkah langkah Model Pembelajaran Bermain Peran



Roestiyah (1985: 91-92) mengemukakan, agar model role playing dapat berhasil dengan efektif, perlu dipertimbangkan langkah-langkah atau sintaks model pembelajaran bermain peran berikut ini:
  1. Guru harus menerangkan kepada siswa mengenai teknik role playing ini. Bahwa dengan metode role playing siswa diharapkan dapat memecahkan masalah hubungan sosial yang aktual yang ada di masyarakat.
  2. Guru harus memilih masalah yang urgen, sehingga menarik minat siswa.
  3. Siswa untuk dapat memahami peristiwanya, hendaknya guru menceritakan dengan mengatur adegan yang pertama.
  4. Apabila terdapat siswa yang mengajukan diri untuk menjadi pemain, maka guru harus bisa mempertimbangkan apakah siswa tersebut cocok dengan karakter dan kemampuannya mumpuni.
  5. Setela mendapatkan pemeran secara keseluruhan guru harus menjelaskan dengan detail peran yang mereka perankan, sehingga mereka tahu tugas peranannya dan menguasai masalahnya.
  6. Siswa yang tidak ikut dalam pemeranan harus menjadi penonton yang aktif. Disamping mendengar dan melihat, mereka juga harus dapat memberikan saran dan kritik pada apa yang dilakukan setelan pemeranan selesai.
  7. Bila siswa belum terbiasa, maka perlu dibantu oleh guru dalam kalimat pertama saat dialog.
  8. Setelah role playing dalam situasi klimaks, maka harus dihentikan sejenak agar kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah dapat didiskusikan secara umum.
  9. Sebagai tindak lanjut dari hasil diskusi, walaupun mungkin masalahnya belum dapat terpecahkan, maka perlu dibuka tanya jawab atau diskusi.
Simak Juga Pengertian dan Langkah Model Pembelajaran Demonstrasi

Dari beberapa uraian yang telah disampaikan diatas, dapat kita ketahui bahwa untuk melaksanakan metode role playing harus memenuhi berbagai syarat agar pembelajaran dapat berhasil dengan baik dan tepat sasaran.

Beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu penetapan alur skenario yang tepat dan pemeran yang tepat. Guru harus mampu membimbing siswa untuk memainkan peran dan memberikan penjelasan mengenai makna yang terkandung dalam pemeranan tersebut.

Dari berbagai definisi yang telah disampaikan dapat disimpulkan bahwa sasaran pengajaran yang cocok dengan metode role playing adalah sebagai berikut :
  1. Mempelajari informasi yang nyata.
  2. Menguasai konsep dan asas.
  3. Dapat digunakan untuk penerapkan informasi, konsep serta asas.
  4. Dapat dikembangkannya keterampilan dasar dalam memecahkan masalah.
  5. Mengembangkan keterampilan psikomotorik.

Demikian Pembahasan tentang model pembelajaran bermaian peran atau yang dikenal dengan role playing, Semoga Bermanfaat Untuk Anda.

0 comments:

Posting Komentar