PENGERTIAN DAN LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE SENTENCE

Model pembelajaran complete sentence seperti pemaknaan melalui pengartian kalimatnya adalah model pembelajaran yang mengajak siswa untuk melengkapi kalimat yang telah disusun oleh guru, tetapi kalimat tersebut masih berupa kalimat yang belum lengkap. Kalimat yang diberikan kepada siswa berbentuk sebuah paragraf dan merupakan satu kesatuan artikel. Sehingga kalimat yang diisi oleh siswa tidak hanya berupa kalimat yang pendek-pendek saja, tetapi berupa rangkaian satu artikel.

Model pembelajaran complete sentence

Artikel yang disusun merupakan sebuah artikel yang bertemakan tentang materi pembelajaran sesuai dengan tema yang dibahas. Tujuan dari penyusunan artikel ini adalah, supaya siswa dalam proses pemahaman dapat dirangsang untuk memami sebuah konsep dengan menyeluruh, sehinga tidak hanya berupa kalimat pendek dan terpisah secara esensi dengan kalimat yang lainnya.

Langkah Penerapan Model Pembelajaran Complete Sentence



Langkah dalam pelaksanaan model pembelajaran complete sentence adalah sebagai berikut:
  1. Guru merencanakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh siswa dalam pertemuan pembelajaran.
  2. Guru mempersiapkan artikel yang berkaitan dengan tema pembelajaran, yang mana artikel tersebut terdapat kalimat yang belum lengkap. Kalimat yang belum lengkap tersebut dapat berupa istilah konsep penting dari tema pembelajaran. Kalimat yang belum lengkap tadi nanti akan diisi oleh siswa, dengan tujuan siswa dapat mengetahui konsep istilah penting tersebut melalui pemaknaan susunan paragraf.
  3. Guru mempersiapkan nama-nama siswa yang nanti akan dibuat dalam beberapa kelompok. Yang terpenting adalah, anggota kelompok tidak lebih dari 3 orang. Hal ini karena tipe pelaksanaan dalam melengkapi kalimat akan lebih optimal jika hanya didiskusikan dua sampai tiga orang saja.
  4. Guru memulai pembelajaran dengan menyampaikan materi yang akan dibahas dan dapat mempergunakan buku paket sebagai buku panduan.
  5. Siswa juga harus memiliki buku pegangan yang berfungsi sebagai bahan untuk melakukan kroscek dan review saat mereka berdiskusi melengkapi kalimat dalam artikel yang tidak lengkap.
  6. Siswa diberikan waktu untuk berdiskusi dan melakukan brainstorming dengan teman sekelompok untuk melengkapi kalimat.
  7. Setelah siswa selesai mengerjakan, maka guru mencoba untuk menyuruh siswa membaca dan memaknai kelengkapan dari istilah yang masih kosong.
  8. Jika terjadi kesalahan dalam pengisian kalimat, maka guru dapat membenarkan dengan sekaligus memberikan penguatan tentang istilah yang seharusnya terpasang dalam kalimat tersebut.
  9. Pada akhir pembelajaran, guru dapat memberikan kesimpulan tentang tema yang dipelajari hari itu.
Simak Juga Langkah - Langkah Model Pembelajaran model cooperative script

Dari urutan langkah yang telah dipaparkan di atas, dapat kita simpulkan bahwa model pembelajaran complete sentence hanya bisa dilakukan oleh kelompok yang beranggotakan dua siswa. Karena dengan jumlah dua siswa tersebut, diskusi yang terbangun juga akan lebih efektif. Selain itu guru juga harus menyusun artikel yang nantinya akan digunakan sebagai bahan untuk melaksanakan diskusi kelompok.

Artikel yang disajikan tentunya hanya bisa mencakup materi pelajaran yang bersifat komunikatif verbal, artikel tidak dapat diterapkan pada mata pelajaran yang bersifat hitung-hitungan angka.

Oleh karena itu, jika kita menginginkan model pembelajaran complete sentence ini dapat dilaksanakan dengan baik, maka tahap persiapannya harus direncanakan dengan sesempurna mungkin. Demikian pembahasan mengenai Model pembelajaran complete sentence dalam blog anekamodelpembelajaran semoga bermanfaat untuk anda.

0 comments:

Posting Komentar